seringkali aku menangis karenamu
bukan karena membencimu
tapi karena aku terlalu mencintaimu
dan malam ini
kerinduan kembali mengoyak jantungku
mencoba melepaskannya dari ikatan denyut ini
sayang
aku terlalu lelah merindukanmu
lelah terus menerus merindukanmu
hingga akhirnya
aku putuskan untuk
berdamai dengan rindu ini
biarlah kerinduan ini bersarang dalam jiwaku
mengalir dalam darah
dan memenuhi setiap udara yang kuhirup
aku yang merindukanmu
Thursday, July 28, 2011
Tuesday, July 26, 2011
titik dua tutup kurung
hai kau yang disana...
apa kabar mu malam ini?
masih berkutat dengan tugas akhirmu?
atau dengan deretan kalimat-kalimat jenaka itu?
apapun yang kau lakukan disana
aku harap kau dalam keadaan baik2 saja.....
aku meraih benda kecil dengan 36 deret tuts mungil nya
samar kulihat bayangan senyummu di layar mungil ini
yah tentunya dengan jaket baseball merah putihmu itu
ku pandang lagi layar mungil yang menjadi penghantar pertemuan kita....
aku tersenyum membayangkan derai tawamu, senyummu,
bahkan nada bicaramu saat kau merasa tak nyaman dengan sesuatu
yang sebagian besar disebabkan oleh keegoanku
hai, ingatkah kau satu malam itu
saat aku dan kamu larut dalam tangis
karena kerinduan ini
ingatkah kau saat malam itu
aku hadir di mimpimu dan kau pun hadir dimimpiku
ingatkah kau saat malam itu
kita tetap terjaga, bahkan hingga detik adzan berkumandang
karena tak ada satupun dari kita yang rela mengakhiri kebersamaan ini
entah apa yang merasuki alam fikiran kita
rasa itu terus terjalin dan semakin erat
menembus batas dan waktu
yang entah kapan kan menjadi satu
kehela nafas ini dan kupandangi lagi samar bayangan di layar mungil itu
ay
maaf karena aku belum bisa menjadi yang terbaik bagimu
maaf karena aku belum bisa mengertimu sepenuhnya
maaf karena aku belum bisa benar-benar merengkuhmu dalam pelukku
ay
aku sayang kamu...:)
apa kabar mu malam ini?
masih berkutat dengan tugas akhirmu?
atau dengan deretan kalimat-kalimat jenaka itu?
apapun yang kau lakukan disana
aku harap kau dalam keadaan baik2 saja.....
aku meraih benda kecil dengan 36 deret tuts mungil nya
samar kulihat bayangan senyummu di layar mungil ini
yah tentunya dengan jaket baseball merah putihmu itu
ku pandang lagi layar mungil yang menjadi penghantar pertemuan kita....
aku tersenyum membayangkan derai tawamu, senyummu,
bahkan nada bicaramu saat kau merasa tak nyaman dengan sesuatu
yang sebagian besar disebabkan oleh keegoanku
hai, ingatkah kau satu malam itu
saat aku dan kamu larut dalam tangis
karena kerinduan ini
ingatkah kau saat malam itu
aku hadir di mimpimu dan kau pun hadir dimimpiku
ingatkah kau saat malam itu
kita tetap terjaga, bahkan hingga detik adzan berkumandang
karena tak ada satupun dari kita yang rela mengakhiri kebersamaan ini
entah apa yang merasuki alam fikiran kita
rasa itu terus terjalin dan semakin erat
menembus batas dan waktu
yang entah kapan kan menjadi satu
kehela nafas ini dan kupandangi lagi samar bayangan di layar mungil itu
ay
maaf karena aku belum bisa menjadi yang terbaik bagimu
maaf karena aku belum bisa mengertimu sepenuhnya
maaf karena aku belum bisa benar-benar merengkuhmu dalam pelukku
ay
aku sayang kamu...:)
diawali dengan ini......
hallo hi....
sempet blog walking ke beberapa blog fave aku dan menemukan banyak bgt hal baru
jadi berapi2 buat kembali menulis
tapiiiiiiiiiiiii stuck saat menyadri hal apa yang harus ditulis
ah rupanya menulis blog sudah seberat menulis karya ilmiah buat aku saat ini...:D
okelah kita warminng up dulu
*nggretekin jari-jari
mari kita mulai
di awali dengan memposting foto2 ini dulu yah....:D
sempet blog walking ke beberapa blog fave aku dan menemukan banyak bgt hal baru
jadi berapi2 buat kembali menulis
tapiiiiiiiiiiiii stuck saat menyadri hal apa yang harus ditulis
ah rupanya menulis blog sudah seberat menulis karya ilmiah buat aku saat ini...:D
okelah kita warminng up dulu
*nggretekin jari-jari
mari kita mulai
di awali dengan memposting foto2 ini dulu yah....:D
Wednesday, July 6, 2011
I did it again....
aku tau, saat aku kembali ke laman ini aku akan terluka
tapi aku lebih memilih terluka demi mengobati setitik rindu ini
rindu akan senyumu, tatapmu, candamu, tawamu bahkan egomu
sejenak aku larut dalam berjuta memori
yang tersusun rapi dalam deret kata-kata yang tidak selalu indah ini
aku menjauhkan pandanganku dari layar ini
sejenak memejamkan mata
membayangkan senyum itu
dan
seperti kehilangan kendali
aku mulai menitikan butiran-butiran bening dari mata ini
yang bahkan aku lupa, kali berapakah aku melakukan hal bodoh ini....
aku biarka segala emosi itu tumpah ruah
hingga nafas ini sesak, tak beraturan
kusibak butiran bening yang menghalangi pandanganku
kembali ku lihat senyumu di layar ini
aku tersenyum, dalam tangisku
aku tersenyum.........
melupakanmu ternyata tak semudah mencintaimu.....
tapi aku lebih memilih terluka demi mengobati setitik rindu ini
rindu akan senyumu, tatapmu, candamu, tawamu bahkan egomu
sejenak aku larut dalam berjuta memori
yang tersusun rapi dalam deret kata-kata yang tidak selalu indah ini
aku menjauhkan pandanganku dari layar ini
sejenak memejamkan mata
membayangkan senyum itu
dan
seperti kehilangan kendali
aku mulai menitikan butiran-butiran bening dari mata ini
yang bahkan aku lupa, kali berapakah aku melakukan hal bodoh ini....
aku biarka segala emosi itu tumpah ruah
hingga nafas ini sesak, tak beraturan
kusibak butiran bening yang menghalangi pandanganku
kembali ku lihat senyumu di layar ini
aku tersenyum, dalam tangisku
aku tersenyum.........
melupakanmu ternyata tak semudah mencintaimu.....
Subscribe to:
Posts (Atom)